DIRI Oleh: Suntari Siapa yang peduli hari ini kau sudah bertahan sekuat apa, berproses sejauh apa, dan berhasil meraih apa? Terkadang, Dilarutkan dalam nostalgia periangan Dihirukkan dengan lampu kota memikat pandang Dan, terikat dengan mimpi-mimpi yang berjaya di angan Hingga sadar, masa tak selamanya memberikan kesempatan Mulai, Menata langkah tak berkesudahan Meniti jembatan asa memulai kesemangatan Membingkai cita mencoba tantangan Lalui beban serasa berkepanjangan Pada akhirnya, Tak peduli hari sedang terang atau gelap, angin berlalu dengan cepat, Tanah basah segera diserap, Semua berlalu seperti kilat. Sesekali, Hati dan pikiran juga butuh perayaan dan senyuman-senyuman kecil meski sebentar. Karena kita, Yang paling tau bagaimana dan kapan harus memberi tepuk tangan pada diri sendiri.
Postingan
Menampilkan postingan dari Maret, 2021
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
TAMPARAN ANGIN Oeh: Fahrur Rozi Desiran angin bertabur halus Menampar pipi kananku Sinar bulan memancar di ketepian malam Terbawa aku merasuki dalamnya pahit Sepahit-pahitnya bangkai rasaku Larut termenung serupa akhwat kuterbelai di papan syahdu! Kian kucoret, ratapan bisu yang bercocoran air panca inderaku Masih kucari lekat lekut angin, dengan sosok halusnya Bekas tamparan masih tertera di rona wajahku Demi aku yang terkikis waktu tajamku Seakan aku tak lupa tamparan desir angin malam itu
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
SANTOSHA Oleh: Cak Han's Adakah nilai yang tak ternilai? Selain menikmati lagu keroncong atau seriosa. Dua hari, dua malam termangu, menuntut diri menyebrangi pulau-pulau bak berkeliling pulau belakang mati. Menggumuli panggalan gurindam 12 berakhir isak, Ali Haji mengajarkannya dengan kebijaksanaan. Rintih terabaikan sebab jejak-jejak petualang. Berfantasi, kegirangan berlebihan terbayang berada diatas awan. Percakapan lirih tak sengaja pun terdengar Ingin menjerit, namun sayang... Angan yang tidak terbawa angin malam duduk meratapi Sorak-sorak gembira meramai, menyapa jagat kau gandrungi. Dalam sendiri menyepi tanpa lawan. Lima sosok mengendap-endap lalu pergi meninggalkan Bertukar nasib dan merenungi perjalanan Sungguh, berkhidmat. Percayalah! Ridha Ilahi membersamai. Berkati. Ada yang ingin disampaikan? Dalam hati bergumam; “ Jika sungguh telah mengetahui jauhnya perjalanan maka bersiaplah: siapkan segala sesuatu dengan baik. ” Selamat menikmati
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
HIDUP Oleh: Fahrur Rozi Semakin tumbuh Semakin bergejolak Semakin meniti Serasa hidup adalah hiburan belaka Serasa mati adalah pulang yang paling tepat Begitulah hati, tanpa isi kian menepi di sepanjang waktu Begitulah hidup tanpa permainan di dalamnya tak akan mengenal alur skenario Tuhan yang diritipkan kepada semesta