Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021
Gambar
  TERSURUK Cak Han's " Man batha'a bihi 'amaluhu lam yusri' bihi nasabuhu " Cucu Adam merunduk Menghidupkan hatinya bernafas lega Terombang-ambing sebab mumbang  Mencari celah menjadikannya bergelora Garis kronik menguak Hingga bengkak kening dideritanya Basa pengimbang mengimbangi tumbang Bagai tanduk bersendi gading Insting membawanya bermuara Tertuliskan zuriat bermanuver Imbesil ulahnya si usil Sembrono mendatangi yai Romo Misteri kintil mengatur siasat Bibit buwit, Apakah daku meminta tanduk pada kuda? Ataukah gambaran Isran kala itu? Istyiak, berteriak Menjerit-jerit tangis beraian Bahasa manusia tidak cukup Membuka kitab menyatukan kata perkata Diam! Bersemayam panas sejengkal Sungsang ingsun sungsang  Bersila geleng geleng kepala Perjumpaan islah isokorik Menebar kasih sayang paras muka datar  Lalu kembalilah ..  Robbi tayaqqinni! Menambah amal, mempertajam ingatan.   Allahumma anta Robbi Laa iIaaha Illaa anta Khalaqtani Ana abduka
Gambar
  PELARIAN Oleh: kh_kinanah Mencari tempat pelarian Dalih diri ialah persembunyian Di mana tempat ternyaman? Tanya hati tak berkesudahan Kecuali di setiap ruang bersama Tuhan Jiwa meronta untuk segera ditumpahkan Namun keadaan kembali meminta untuk tetap diam Kemana langkah harus lanjutkan perjalanan? Kecuali menuju pada siapa diri sebenarnya bertuan Mencengkram dada adalah pilihan  Kala sesak memaksa ke persimpangan Menuju tempat keramaian  Ingin menenggelamkan diri yang berada di kesepian  Yang tanyanya, tak sesuai kehendak terdalam  Bagaimana bisa untuk dilepaskan? Sedang di sana ia masih terikat janji sakral Merencanakan pertemuan, Yang ada hanyalah sekadar bualan  Bertahan ia jadikan kewaspadaan  Karena tak satu pun menyediakan telinga untuk mendengar Kecuali bersabda tanpa tahu apa maksud dari perkataan  Saling menguatkan, Adalah langkah yang menjadi pilihan  Bersama, menuju pemilik semesta alam
Gambar
  PAMIT Oleh: Fhrrozi Apa kabar ... Tidak terasa ... Selembut ini, menitip hati tanpa pasti dan keterpanaan Aku pamit ... Kesadaran diri berangguk ... Berhenti tanpa lalu lintas ... Arah pun hilang, Aku pergi bukan lelah berjuang. Bukan menyerah dalam ratapan. Tapi ada hati yang harus diselamatkan. Ada otak untuk berpikir tanpa kebutaan. Sejauh ini aku melangkah Ternyata berjuang tanpa ada ruang ... mengherankan. Terima kasih telah memberikan secercah harap yang tak pernah tepat Pamekasan, 02 Juni
Gambar
"RINDU" Oleh: kh_kinanah Kapan aku bisa menghentikan rindu yang datang dari segala penjuru arah? Bagaimana bisa ia menikam meski tanpa setetes darah? Dan anehnya aku begitu menikmati dalam pasrah Seakan ini adalah bagian pertemuan yang direncanakan  Walau hanya sebatas dalam ingatan Yang melebur di atas pengharapan Kuyakini adalah cara Tuhan meyembuhkan Karena tiada lagi pertemuan yang bisa diwujudkan  Kecuali oleh rindu yang datang meradang  Bisakah ia kukembalikan? Adalah tanya yang selalu muncul dipermukaan  Tanpa bosan meminta pada Tuhan agar dikabulkan  Nyatanya aku terlena kala terjebak di kerinduan  Dengan begitu aku mendapatkan kebersamaan Mengulang sebuah cerita yang sempat terkisahkan  Tanpa menyadari linangan air mata ikut serta berjatuhan  Salam rindu, Semoga bertemu, Di lain waktu.