Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021
Gambar
DIMENSI WAKTU   Oleh: Kinanah Redup, Tak terbakar tersulut dalam katup Dilema, Senja mengimbangi dengan bias sinarnya Cemas, Dikepung bara terendap angan  Terikat harap membayang di udara Nyatalah segala gema dalam dada Menumpas gelisah membelah tawa Sedang segenap peristiwa melekat mesra  Cita termaktub Al-kitab memberi cahaya Candulah ia di setiap bait syairnya Bersenandung menenangkan jiwa Wujudkan jalan menuju persimpangan  Aku dan kamu tak harus terkurung dalam kerinduan Karena setiap langkah perjalanan bukan soal ketidakpastian Melainkan pelajaran yang harus kita ambil atau dibiarkan 
Gambar
  GANJIL GENAPKU MEMBIRU Oleh: Suntary Laa haula walaa kuwwata illaabillahil a'liyyil a'dhim Bait ini tercipta karena keindahanmu Tak hentinya lisan ini ingin memuji kuasamu ya rabb ...  Perantaramulah yang mengantarkan berpasang-pasang kaki ini menginjak sejauh tanah kahuripan Sepasang kelopak masih erat memejam Bisik ombak bergantian seakan memanggil  Raga terbangun menyibak tirai Mentari menyambut seakan tersenyum Semua tak terduga kusaksikan Melebihi dari yang terkira Membiru yang mengindahkan lautmu memantulkan birunya langit kahuripan Penampakan ranting tak berambut Sentuhan embun menambah nikmatku Beberapa sosok insan menyebar seakan menemukan kenikmatan tersendiri Gugusan pulau terlihat dari kejauhan, mengisyaratkan untuk diintip Kumparan batuan berjajar seakan menggoda untuk kusinggahi Tak ingin dilewatkan begitu saja  Memalingkan diri dari waktu,  tapi diri tidak bisa mengkhianati mentari yang semakin meninggi Sesekali memejamkan mata, menyadari ... Pergantian detik m
Gambar
MANGATA Oleh: Cak Han's Anggai kedamaian ke mana kucari tapi tak kudapat Ujung ke ujung hala candramawa nyala api sebagai tanda Tak bisa tersentuh hanya dirasa.  Hingga repui pohon kehidupan tak akan berakhir kara Teruslah berjalan rimpuh tak kenal usia Luas dan sunyi akan menjadi cerita abadi Tatih tak akan letih Peluh tak selamanya membuatmu payah Ia akan menemani cita tuhfahmu tak terhingga Bersih, suci, nan mulia.  Damailah hati,  Tak perlu meminta matahari untuk menerangi setiap pijakan ke mana diri membawa Bersihkan hati dari selirat kegundahan derita    Tanpa dibelah dan dimasukkan pada bejana emas sangkala itu.  Sekali lagi, pejamkan matamu  Tibalah engkau di candra.