Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021
Gambar
  MANUSIA Oleh: Kh Kinanah Tidak bermaksud tersurat, tapi terlanjur diketahui Berniat menyembunyi tapi tabir segera tersingkap pasti Berencana tidak melukai, kadang ia  kian tergores sendiri Tidak berupaya menimbulkan kecewa tapi yang tercipta tangis mendera Ya..., Begitulah manusia Ada yang meluka dengan sengaja Ada yang acuh karena kepeduliannya Ada yang bahagia padahal itu semu belaka Ada yang berjuang mewujudkan harapannya Ada yang putus asa begitu inginnya tidak terlaksana Yang dianggap rumit, sederhana Yang tampak biasa kadang paling pelik urusannya Pikiran dan hati Siapa yang benar-benar mengetahui dan memahaminya? Kecuali Ia, Sang Penciptanya Boleh saja setiap manusia menerka  Tapi tidak secara keseluruhan dapat diketahuinya Berusaha saling peka mungkin itu yang tersisa Meski tidak semua terlihat secara nyata Katanya, setiap insan memiliki caranya sendiri Begitupun aku, kamu dan yang lainnya
Gambar
SEROJA   DAN  PEMUJA SENJA Oleh: Al Karomi Sehelai benang pengikat rindu Aku berangan di antara keduanya Melodi dari akar gerimis melantun Tarian senja pun melamun Syair bait kata untuk penghibur sejati Berharum mewah dari kemiskinan sejati mengapa andai tak kau jadikan sebab, tentu itu antara kamu, engkau dan dia. Kerikil hitam sebab dari renungan Seroja harum di putik tertentu  Mengapa tak kau jadikan aku sebagai dia? Iya,,, dia Sang pengelana waktu yg tunduk di barisan depan, bukan karena angin dusta, tapi cinta sebagai tombak takluknya jiwa        SANG PENYEJUK HATI
Gambar
DI MANA KITA AKAN  BERTEMU Oleh: Cak Han's Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya. Percayalah, setiap ada jumpa akan ada ucapan “ sampai jumpa ” isyarat perpisahan antar sesama. Entah itu akan diucapkan atau tidak yang pasti perpisahan itu “Ada!” Orang yang saling mencintai akan dikumpulkan bersama orang yang dicintai, lalu di mana akan dipertemukan? Wallahua'lam .  Hari ini, terlalu banyak orang mencari, mengejar dan berusaha menemukan orang yang benar-benar mencintai dirinya. Nahas, ketika dalam proses mencari pertemuan dengan sosok yang menjadi pilihan dan sesuai dengan kriterianya berakhir dengan kekecewaan dan berputus asa. Karena adanya ketidaksesuaian, ketidaksepemahaman hingga berakhir dengan perpisahan. Segala permasalahan akan mulai bermunculan disebabkan kegelisahan dalam menemukan orang yang didambakan. " Ia hanya pengganti, akan pergi, penghuni datang lagi."  Kalimat yang barangkali menyad
Gambar
  CICAK TETAP  MERANGKAK Oleh: Gus Ros Di sudut kota cicak-cicak mendayu bersajak, mingiringi senja yang perlahan pergi meningalkan pertiwi Malang nasibmu kawan... Kukatakan, malang nasibmu kawan... Sunguh malang nasibmu kawan   Sejak kapan engkau amnesia? Ingatlah!  Di sana, di warung kopi ada banyak laron yang harus engkau cicipi Bisikku kau abaikan Malah kau sibuk berdialektika dengan waktu hingga lupa baca buku Tikus-tikus berdasi terus tertawa terbahak- bahak di istana sambil melepas lelah karena seharian menggali lubang untuk masuk ke singgasana negara Tapi tak apalah kawan  Teruslah... Teruslah kau berpacu dengan waktu! Tapi jangan lupa kau harus baca buku!  Karena engkau butuh banyak bekal Untuk menghabisi raja tikus yang punya banyak pengawal Kawan... Jangan kau kerdilkan dirimu dihapan raja, karena maharaja menyertaimu kawan... Jangan kau kerdilkan dirimu   Berjuanglah! Dan yakinlah! Teerbitnya mentari di esok hari akan memberimu petunjuk untuk duduk di pelaminan yang engkau

AKSARA PUISI

Gambar
MERAPI Oleh: Gus Ros Makhluk besar jangan kau penuhi,  kau punya janji Api-apimu menyala, melukai awan-awan yang sedang bermesra  Erupsi meberikan tafsir tersendiri  untuk para ahli-ahli vulkanologi      Banjir air mata menggenangi rumah-rumah warga yang takut kehilangan keluarga kecilnya  Kau cegah mata air untuk mengalir dari hulu ke hilir  Kau paksa warga mengairi sawah-sawah mereka  dengan air mata  Merapi, tidurlah dengan nyenyak  Akan kuselimuti dirimu dengan kasih sayang dan doa-doa Wahai makhluk besar, tahu kah jika kau terluka warga yang akan tersakiti Jangan kau terluka, apalagi melukai Sumenep, 28 Januari 2021  

AKSARA PUISI

Gambar
  PIJAKAN SURI Oleh: Fahrur Rozi Pada pohon yang berdiri tegak  bergemuruh tabu ... Jiwa lelucon hembusi sembilan ruhku Pijakan suri menggempur setiap anganku Tusukan jarum di waktu itu Wujud asmara tak lagi bersahaja dengan rambut ubanku Hasrat memuncak telaki sujudku Tuhan ... Berikan aku waktu 2 menit saja Biarkan wku terperangah, dan  Menjemput sukma yang hilang pergi Terbawa arus guncangan dahsyat itu Bengkokan, membentur dan menghilang dari duniaku Biarkan kumemeluk semesta dengan berjuta rasaku  Rasaku yang pudar akan warna  Warna Jingga berpijar di tepi ufuk barat itu #ManusiaYangTerlantar