AKSARA PUISI
KUTITIPAKAN NAMA
Kutitipkan nama
Kemudian berjanji, bersumpah, mengagumi!
Apakah kau merasa aku melihatmu?Apakah merasakan bagaimana aku melihat hatimu?Apakah merasakan aku di dalam dirimu?Bagaimana semua itu terjadi?
Antariksa kalismu mengajarkan tanpa menjadi morfinisAyat-ayatmu mengenalkan pada hal JaisMenemukan rahasiamu adalah pengalaman estetis yang perlu penyatuan diri, mengelaborasi kebenaran
Tuhan tak pernah mungkir janjiJanji tuhan sudah tajalli Bagaimana sumpahmu mengimani?
Maka apa yang dikhawatirkan lagi?Bagaimana kau hidup sedang manusia terlahir dengan ketuahanBersisa kesombongan yang berlebihanBerdalih semaunya tanpa koreksi dan introspeksiBagaimana sikapmu mengagumi?
Maka sesungguhnya, kau pun jarang bermadah pada-NyaMemilih untuk menyanjung-nyanjung si wanita jelita sebayaMengharapkan cinta dan kasih sayangnya semata
Kau pun terlalu menyibuk urusan dunia Menyalahi aturan-aturan beragamaSama sekali tidak kau ingat bahwa kehidupan menipu hamba
Terlanjur, salah jalurBerbaur, tidak akur-akurBercampur-campur sehingga kau pun gugurTegur, titipkan sebuah nama
Maka, kutitipkan nama seorang gadis padaNyaMelalui doa-doa sediakalaTanpa melupa, nama-nama Tuhan dengan segala penamaannyaMaka, kutitipkan nama, Azza Wajalla
Kutitipkan nama
Kemudian berjanji, bersumpah, mengagumi!
Apakah kau merasa aku melihatmu?
Apakah merasakan bagaimana aku melihat hatimu?
Apakah merasakan aku di dalam dirimu?
Bagaimana semua itu terjadi?
Antariksa kalismu mengajarkan tanpa menjadi morfinis
Ayat-ayatmu mengenalkan pada hal Jais
Menemukan rahasiamu adalah pengalaman estetis yang perlu penyatuan diri, mengelaborasi kebenaran
Tuhan tak pernah mungkir janji
Janji tuhan sudah tajalli
Bagaimana sumpahmu mengimani?
Maka apa yang dikhawatirkan lagi?
Bagaimana kau hidup sedang manusia terlahir dengan ketuahan
Bersisa kesombongan yang berlebihan
Berdalih semaunya tanpa koreksi dan introspeksi
Bagaimana sikapmu mengagumi?
Maka sesungguhnya, kau pun jarang bermadah pada-Nya
Memilih untuk menyanjung-nyanjung si wanita jelita sebaya
Mengharapkan cinta dan kasih sayangnya semata
Kau pun terlalu menyibuk urusan dunia
Menyalahi aturan-aturan beragama
Sama sekali tidak kau ingat bahwa kehidupan menipu hamba
Terlanjur, salah jalur
Berbaur, tidak akur-akur
Bercampur-campur sehingga kau pun gugur
Tegur, titipkan sebuah nama
Maka, kutitipkan nama seorang gadis padaNya
Melalui doa-doa sediakala
Tanpa melupa, nama-nama Tuhan dengan segala penamaannya
Maka, kutitipkan nama, Azza Wajalla
kerend poko'eeee
BalasHapusAku aja yg kaga paham puisi bisa sukak wkwkwkwk
BalasHapus